Intisari-Online.com - Militer Myanmar, yang kini menguasai pemerintahan negara tersebut melalui kudeta merupakan mimpi terburuk bagi etnis Rohingya.
Mereka telah dianiaya bertahun-tahun di kamp sempit, tanpa pernah diberi kebebasan bergerak sedikit pun ataupun akses terhadap fasilitas kesehatan.
Bahkan pada 2017, militer Myanmar melakukan tindakan keras termasuk menghancurkan desa yang memicu aksi melarikan diri besar-besaran oleh etnis Rohingnya.
Namun, di tengah ketakutan tersebut, etnis Rohingya yang kini berada di India justru harus bersiap menghadapi kenyataan: dideportasi ke Myanmar.
Seperti dilansir Al Jazeera, Otoritas India telah menahan lebih dari 160 etnis Rohingya di daerah Jammu di Kashmir yang dikelola India.
Beberapa anggota kelompok minoritas ini, yang mengaku dianiaya mengatakan langkah itu adalah "pengulangan dari apa yang terjadi dengan mereka di Myanmar".
Penahanan di Jammu dimulai pada hari Sabtu setelah pemerintah daerah memerintahkan polisi untuk mengidentifikasi Rohingya "ilegal" yang tinggal di daerah kumuh kota tersebut.
Sekitar 5.000 Muslim Rohingya telah mengungsi di Jammu dalam beberapa tahun terakhir setelah sejumlah besar kelompok etnis ini melarikan diri dari tindakan keras militer yang mematikan pada tahun 2017 di Myanmar, tanah air mereka yang mayoritas beragama Buddha.